Siaran Langsung Gerhana Matahari Total 1983 Oleh TVRI

RAKYATINA.COM | VIDEO - Sepertinya orang yang lahir pada tahun 1960-an ini sangat beruntung. Karena, dirinya memiliki kesempatan untuk melihat kembali fenomena alam gerhana matahari total yang mana pada waktu itu terjadi pada tahun 1983 di era kepemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto kala itu.

Pada masa itu, Indonesia menjadi pusat perhatian dunia dengan terjadinya gerhana matahari total 1983. Di mana para ilmuwan dunia berbondong-bondong, berdatangan hanya untuk sebuah riset yang berhubungan dengan ilmu astronomi ini.

Namun yang sangat disayangkan pada masa itu, masyarakat dilarang oleh pihak pemerintahan untuk menyaksikan secara langsung terjadinya gerhana matahari total (GMT) dengan mata telanjang dengan alasan gerhana bisa merusak indera penglihatan bahkan sampai mengalami kebutaan apabila melihat langsung. Tentu saja hal ini membuat masyarakat kita semakin takut pada waktu itu dan akhirnya mereka hanya bisa berdiam diri di dalam rumah mereka masing-masing.

Sudah dipastikan pada era Soeharto dunia tekhnologi kita masih sangat jauh dari kemajuan. Seperti halnya stasiun televisi yang tidak sesemarak sekarang yang hampir kita jumpai ada disetiap rumahnya. Pada masa itu hanya ada satu-satunya stasiun televisi yang mengudara di langit Nusantara ini. Dan itu adalah televisi milik pemerintah, ya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang hanya dapat dinikmati oleh sebagian orang yang memiliki televisi saja dan itupun kualitas gambarnya masih hitam putih.

Seperti anjuran pemerintah yang diprakarsai langsung oleh sang Presiden melalui Menteri Penerangan yang waktu itu dijabat oleh Pak Harmoko, yang mengatakan bahwa masyarakat hanya boleh menyaksikan gerhana matahari total melalui siaran langsung melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI) saja. 

Kini, hal yang pernah terjadi pada 33 tahun yang lalu itu kembali lagi terjadi pada bumi pertiwi, di mana sebuah fenomena langka dalam sejarah peradaban dunia kembali singgah di langit Indonesia. Ya, Indonesia kini kembali disinggahi oleh gerhana matahari total yang melintasi beberapa wilayah yang tersebar dari sabang sampai merauke.

Namun yang membedakan gerhana matahari 1983 dan sekarang 2016 adalah; masyarakat bebas untuk menyaksikan secara langsung gerhana matahari total 2016 yang tentu saja hal ini diimbangi dengan peralatan yang memadai untuk melihat sebuah gerhana seperti teleskop, teropong maupun kacamata hitam khusus, dan tentu saja ini sangat bertolak belakang sekali jika kita bandingkan dengan gerhana matahari ketika terjadi di tahun 83 kala itu. 

Sekarang tanah air kita kembali lagi menjadi pusat perhatian oleh ilmuwan-ilmuwan astronom dunia. Bahkan bukan hanya para ilmuwan saja, para masyarakat Internasional pun ikut andil berbondong-bondong berdatangan ke berbagai wilayah untuk menyaksikan secara langsung gerhana matahari total 2016. 

Dengan terjadinya gerhana matahari total, sektor pariwisata kita menjadi terangkat. Menurut data yang kami dapat dari beberapa sumber media online bahwa tadi siang para turis yang datang telah mencapai hingga 2000 lebih yang tersebar dibeberapa tempat. [ab]

Source: 

Sumber Bacaan: news.detik.com

Video: Youtube (Sanggar Cerita)

Tuesday, March 08, 2016