Didepan para santrinya, Dimas Kanjeng Taat Pribadi sedang memamerkan kemampuannya, yaitu menggandakan uang secara gaib. via youtube.com |
Namun tampaknya, penangkapan pendiri Padepokan Dimas Kanjeng berjalan dengan baik, tanpa ada sedikit pun perlawanan yang ditunjukan oleh santrinya.
Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebenarnya sudah lama namanya menjadi DPO dari pihak kepolisian, hal itu sejalan dengan ditemukannya 2 mayat yang merupakan santri-santrinya yang bernama Abdul Gani dan Ismail.
Ismail, salah satu korban yang berasal dari Situbondo, ketika itu mayatnya ditemukan di daerah Probolinggo pada bulan Februari setahun silam. Sedangkan Abdul Gani, mayatnya ditemukan sekitar April 2016 di daerah Wonogiri.
Tewasnya kedua santri Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu dibunuh oleh orang-orang suruhan Dimas Kanjeng. Pasalnya, Dimas Kanjeng merasa ketakutan terhadap kedua santri yang tewas itu akan membocorkan kegiatannya yang menyimpang.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga pernah membuat heboh di jejaring sosial Youtube beberapa tahun yang lalu. Di dalam video yang berdurasi sekitar satu menitan itu, terlihat Kiai Dimas Kanjeng yang memakai sorban putih sambil duduk di bangku itu tengah melakukan aksinya dengan melipat gandakan sejumlah uang dari mulai pecahan 100 ribuan dan 50 ribuan yang dihambur-hamburkan di depan beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu. Dan menurut pengakuannya itu, Dimas Kanjeng sedang melakukan penggandaan uang secara gaib.
Di bawah ini adalah video Kiai Dimas Kanjeng Taat Pribadi tengah menggandakan uang
(Ryt/ab)
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.