Masyarakat tengah dihebohkan dengan aksi tarik tunai secara serentak atau rush money pada tanggal 25/11 dari bank konvensional. pict. jawapost.com |
RAKYATINA.COM | BERITA NASIONAL: Dalam beberapa pekan terakhir ini,
masyarakat tengah dihebohkan dengan aksi marak penarikan uang secara massal
(rush money) terhadap bank konvensional yang tersebar luas diberbagai media
sosial.
Aksi tindak ajakan rush money ini menyangkut dengan kasus yang menimpa
Gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dalam beberpa
bulan terakhir ini ramai diperbincangkan di berbagai media cetak maupun online,
yang mana kita tahu bahwa selama ini Ahok terjerat kasus atas dugaan penistaan
agama.
Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta,
Sumarsono pun angkat bicara. Ia mengatakan akan menindak tegas terhadap para
pelaku yang menyebarkan ajakan rush money kepada warga Jakartanya, karena
menurutnya, hal itu akan menggangu stabilitas kota Jakarta.
Ia pun lebih jelas menegaskan, bahwa selama ini kabar itu adalah bohong
belaka alias 'hoak'. Lebih lanjut beliau pun menyarankan kepada seluruh warga
Jakarta yang apabila menerima pesan singkat yang datang dari SMS maupun pesan
WhatsApp agar tidak menyebar luaskan kembali pesan rush money itu.
Isu rush money itu dikabarkan akan serentak dilakukan pada tanggal
25/11/2016 mendatang, menyusul kabar aksi demo damai besar-besaran jilid 3 tentang
bela Agama dan Negara yang dilakukan oleh umat Islam se-Indonesia pada tanggal
2 Desember 2016.
Namun, Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menilai bahwa masyarakat
Jakarta kini sudah cerdas terhadap segala isu yang berkembang luas di tengah
masyarakat selama ini, Ia pun meyakinkan bahwa warganya tidak akan terpengaruh
terhadap isu rush money ini. (Sumber:
megapolitan.kompas.com)
(Ryt/ab)
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.