Penemuan harta karun di perairan laut Cirebon, diperkirakan dari berbagai Dinasti. Pict: indonesiawaters.com |
Kota Cirebon memang memiliki nilai-nilai history tersendiri terhadap bentuk peradaban di masa lalu. Peradaban-peradaban dulu yang masih bisa kita temui pada sekarang ini salah satunya adalah, Keraton Kasepuhan, Kanoman, Pelabuhan dan tentu saja masih banyak lagi hal-hal yang masih dapat kita expose tentang keberadaannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cirebon kembali menunjukan ke eksistensiannya di masa lalu, yang mana kota udang ini juga dulu pernah berjaya sebagai kota perdagangan atau lintas perdagangan yang ditengarai melalui pelabuhan Cirebon oleh para pedagang dari lintas negara.
Dikabarkan melalui laman cirebontrust.com, bahwa banyak harta karun yang tertimbun di bawah perairan laut Cirebon, hal itu bermula atas dasar temuan para nelayan yang menemukan sebuah bangkai kapal yang tenggelam sejauh 187 kaki dari permukaan laut Cirebon di tahun 2004 silam.
Sejak itulah, pengejaran harta karun Cirebon mulai digalakan oleh pihak swasta dengan ijin pemerintahan setempat.
Adapun harta karun yang didapat dari badan kapal yang karam itu di antaranya berupa batu kristal dari Dinasti Fatimiyah, gelas dari Iran, porselen cantik dari China peninggalan tahun 976 Masehi, batu rubi, dan perhiasan emas.
Selain harta karun yang terkumpul di atas, ditemukan juga vas bunga peninggal tahun 907 sampai dengan 1125 Masehi peninggalan Dinasti Liao, dan ada juga keramik berwarna hijau yang memiliki tanda khusus untuk Kaisar dari Lima Dinasti yang diperkirakan dari tahun 907 sampai 960 Masehi dan keramik itu bernama Yue Mise.
Jika dikalkulasikan harta karun yang ditemukan di laut Cirebon itu bisa mencapai angka Rp. 720 miliar, dan itu terdiri dari 4.000 batu rubi, 2.200 batu akik, 400 safir merah, dan 11 ribu mutiara. Dan jika ditotal ada 271.834 item harta karun yang dapat dilelang. (Sumber: CirebonTrust.com)
(Ryt/ab)
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.