Ilustrasi: Kabar mengejutkan datang dari Peneliti Pertanian asal IPB, Dr. Suryo Wiyono terkait Benih Padi Hibrida. Pict: Tempo.Com |
Menurut Ahli Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) bahwa benih padi hibrida dari China ini mengandung bakteri berbahaya, jika dibiarkan hal itu dapat merusak hingga mematikan kualitas padi itu sendiri.
Hal senada pun diungkapkan oleh Ketua Departemen Proteksi Tanaman (Faperta-IPB), Dr. Suryo Wiyono, yang mengatakan bahwa masalah yang ada pada cabang pertanian khususnya padi saat ini masih banyak yang harus diselesaikan, kini timbul lagi dengan masalah yang baru yaitu benih padi hibrida.
Bakteri berbahaya yang terdapat di dalam benih padi hibrida ini antara lain salah satunya adalah bakteri berjenis Burkholderia Glumae, di mana jenis kuman ini dapat menimbulkan pembusukan terhadap padi sampai dengan padi menjadi tak berisi.
Benih padi hibrida ini memang merupakan salah satu program pemerintahan melalui departeman Pertanian yang sudah dibahas beberapa tahun yang lalu.
Namun nyatanya, sampai sekarang benih padi jenis ini malah menimbulkan masalah. Seperti laporan dari beberapa petani yang terangkum mulai dari tahun 2007 sampai dengan 2010 mereka selalu gagal panen, serta mengalami banyak gangguan hama jika menggunakan jenis benih padi hibrida.
Hal itu jelas tidak bisa dibiarkan, karena selain berbahaya, jenis turunan padi hibrida ini pun tidak dapat untuk ditanam kembali atau hanya untuk sekali tanam saja, dan tentu saja hal ini dapat merugikan para petani, karena selain panen yang terus merugi, mereka juga harus kembali membeli benih padi ke China di mana tempatnya benih padi hibrida itu berasal.
Namun secara lebih dalam, Suryo pun belum bisa membuktikan secara penelitian akan dampak benih padi hibrida ini, jika sudah dimasak atau sudah menjadi nasi bila dikonsumsi akan berdampak terhadap kesehatan atau tidak, karena menurutnya yang memiliki berbakteri itu adalah jenis benihnya.
Lebih lanjut, ia pun menyarankan agar tidak perlu lagi untuk mengimport benih padi jenis hibrida dari Tiongkok, selain harganya yang mahal, padi hibrida ini juga mengandung bakteri berbahaya yang membuat kualitas produksi padi semakin menurun secara signifikan. (Sumber: m.JPNN.Com)
(Ryt/ab)
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.