Bulan Depan, Harga Rokok Perbungkus Akan Tembus Rp. 50.000

Bulan Depan, Harga Rokok Perbungkus Akan Tembus Rp. 50.000

RAKYATINA.COM | BERITA NASIONAL: Kepala pusat kajian ekonomi dan kebijakan kesehatan, Fakultas kesehatan masyarakat Universitas indonesia, Hasbullah Thabrany mengatakan, tingginya angka perokok aktif di Indonesia itu dilatarbelakangi lantaran terlalu murahnya harga rokok itu sendiri. 

Seperti dikutip dari laman teraktualnews.com, Hasbullah mengatakan, "harga rokok seharusnya di naikkan setidaknya menjadi dua kali lipat, dengan menaikkan harga rokok dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.

Ia sendiri menyampaikan tentang data yang sangat mencengangkan tentang perokok di Indonesia saat ini.  Menurut data yang ia dapat dari Global Adult Tobacco Survey, bahwa Indonesia saat ini nangkring di posisi pertama sebagai negara perokok pasif dari 16 negara yang masuk di dalam daftar angka perokok tersebut.

Hasbullah Thabrany, juga sangat menyayangkan sekali akan tingginya perokok anak di bawah umur yang dari tahun ke tahunnya terus mengalami peningkatan. Hingga pada akhirnya Lembaga Demografi FEUI dengan didukung oleh USAID (United States Agency for International Development) berkomitmen untuk melakukan penelitian untuk menekan angka perokok anak-anak agar semakin berkurang.

Lebih lanjut dalam studi kasus, menurut Abdillah Ahsan, peneliti Lembaga Demografi FEUI bahwa selama penelitiannya yang dilakukan secara face to face di beberapa wilayah di Indonesia beberapa tahun yang silam bersama beberapa LSM itu, ia mengatakan bahwasanya jika harga rokok sudah mencapai Rp. 50.000/bungkus maka sang perokok akan berfikir 2 kali apalagi jika orang itu hanya memiliki penghasilan yang pas-pasan. (Sumber: teraktualnews.com/)

(Ryt/ab)

Monday, August 08, 2016